Label

Kamis, 04 Desember 2014

Korupsi



KORUPSI

Belakangan ini KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) disibukkan oleh tumpukan bukti kasus (korupsi) negara yang belum terselesaikan secara tuntas. Korupsi sendiri adalah penyalahgunaan uang negara untuk menyukupi kebutuhan hidupnya sendiri. Problem korupsi inilah di ibaratkan seperti tumor yang menyatu di dalam komponen saraf manusia dan tentunya dalam proses penyembuhannya membutuhkan jangka waktu yang lama. Itulah sekilas gambaran masalah yang menjadi culture nyata di negara ini.  Setiap langkah, gerak-gerik, ataupun aba-aba yang dilakukan oleh tikus negara (koruptor)  ini  pasti akan menyisakan telapak yang nantinya dapat digunakan sebagai barang bukti.
Awal dari kepemimpinan yang tentunya akan menaikkan graad para petinggi negeri namun, tidak diseimbangi dengan landasan agama yang kuat yang tentunya akan menimbulkan bencana korupsi. Sumua elemen dalam pemerintahan memiliki authority untuk menggunakan anggaran negara yang tentunya untuk kepentingan masyarakat, namun menyalahgunakan. Bahkan, Di era demokrasi korupsi akan mempersulit pencapaian good governance dan pembangunan ekonomi. Terlebih lagi akhir-akhir ini terhembus kabar PDR akan merevisi UU KPK, yang secara tidak langsung DPR mencerminkan dirinya sendiri sebagai lembaga yang tidak ingin diusik olek KPK.  Sungguh mengesankan banyaknya koruptor di Indonesia yang tidak sedikitpun merasa malu ketika kasus korupsi yang menyangkut pejabat dibuka di media umum. Berbeda skali dengan negeri tirai bambu (RRC), RRC telah membuktikan kepada dunia keseriusan mereka dalam memberantas jamur negara dengan menyuguhkan hukuman mati bagi siapa saja melakukan korupsi. Bahkan di periode 2014 dengan terpilihnya Xi Jinping yang terkenal sebagai orang yang gencar melawan korupsi.
Ketika kita lirik negeri tirai bambu dapat dengan dibandingkan sebelum orang divonis sebagai koruptor, pejabat RRC lebih memilih bunuh diri daripada kasusnya mencuat ke publik yang tentunya akan mencoreng nama keluarga, berbeda dengan kondisi koruptor di Indonesia, walaupun kasusnya menjadi berita terhangat tidak sedikitpun merasa malu, ironisnya sampai ada pihak yang terus mengelak sedangkan bukti telah ada ditangan KPK. Jika kita adalah generasi muda bangsa maka, sumbangan apa yang kita bisa berikan untuk mereka menyelamatkan negeri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar