KORUPSI
Belakangan ini KPK
(Komisi Pemberantasan Korupsi) disibukkan oleh tumpukan bukti kasus (korupsi)
negara yang belum terselesaikan secara tuntas. Korupsi sendiri adalah penyalahgunaan
uang negara untuk menyukupi kebutuhan hidupnya sendiri. Problem korupsi inilah
di ibaratkan seperti tumor yang menyatu di dalam komponen saraf manusia dan tentunya
dalam proses penyembuhannya membutuhkan jangka waktu yang lama. Itulah sekilas
gambaran masalah yang menjadi culture nyata di negara ini. Setiap langkah, gerak-gerik, ataupun aba-aba
yang dilakukan oleh tikus negara (koruptor) ini pasti
akan menyisakan telapak yang nantinya dapat digunakan sebagai barang bukti.
Awal dari kepemimpinan
yang tentunya akan menaikkan graad para petinggi negeri namun, tidak diseimbangi
dengan landasan agama yang kuat yang tentunya akan menimbulkan bencana korupsi.
Sumua elemen dalam pemerintahan memiliki authority untuk menggunakan anggaran
negara yang tentunya untuk kepentingan masyarakat, namun menyalahgunakan.
Bahkan, Di era demokrasi korupsi akan mempersulit pencapaian good governance
dan pembangunan ekonomi. Terlebih lagi akhir-akhir ini terhembus kabar PDR akan
merevisi UU KPK, yang secara tidak langsung DPR mencerminkan dirinya sendiri
sebagai lembaga yang tidak ingin diusik olek KPK. Sungguh mengesankan banyaknya koruptor di Indonesia
yang tidak sedikitpun merasa malu ketika kasus korupsi yang menyangkut pejabat
dibuka di media umum. Berbeda skali dengan negeri tirai bambu (RRC), RRC telah
membuktikan kepada dunia keseriusan mereka dalam memberantas jamur negara
dengan menyuguhkan hukuman mati bagi siapa saja melakukan korupsi. Bahkan di
periode 2014 dengan terpilihnya Xi Jinping yang terkenal sebagai orang yang
gencar melawan korupsi.
Ketika kita lirik
negeri tirai bambu dapat dengan dibandingkan sebelum orang divonis sebagai
koruptor, pejabat RRC lebih memilih bunuh diri daripada kasusnya mencuat ke
publik yang tentunya akan mencoreng nama keluarga, berbeda dengan kondisi
koruptor di Indonesia, walaupun kasusnya menjadi berita terhangat tidak
sedikitpun merasa malu, ironisnya sampai ada pihak yang terus mengelak sedangkan
bukti telah ada ditangan KPK. Jika kita adalah generasi muda bangsa maka,
sumbangan apa yang kita bisa berikan untuk mereka menyelamatkan negeri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar